Julia Gillard
Julia Eileen Gillard
atau lebih dikenal dengan nama "Gillie" (lahir di Barry, Wales, 29 September 1961; umur 52 tahun)
adalah Perdana Menteri Australia sejak 24 Juni 2010 hingga 27 Juni 2013 dan merupakan wanita
pertama yang menjadi perdana menteri Australia.
Gillard memulai karier politiknya pada tahun 1998 untuk
menjadi Anggota Parlemen mewakili Lalor. Ia merupakan
anggota Partai Buruh
Australia (ALP). Selama di parlemen, Gillard dipromosikan ke
beberapa posisi tinggi di kabinet bayangan oposisi dan mengambil beberapa
tanggung jawab penting selama ALP berada dalam oposisi. Pada tahun 2006,
setelah pengunduran diri Mark Latham pada tahun 2006 dan
terpilihnya Kevin Rudd
sebagai Pemimpin ALP, Gillard dipromosikan sebagai Wakil Pemimpin ALP. Pada
tahun 2007, ALP memenangkan pemilu dan Rudd
diangkat menjadi Perdana Menteri Australia sementara Gillard
diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri dan 3 posisi kabinet lainnya. Pada tahun
2010, melalui pemilihan ketua partai, Gillard terpilih sebagai pemimpin dan
otomatis akan menjadi Perdana Menteri menggantikan Rudd.
Gillard menjadi Perdana Menteri pada bulan Juni 2010.
Gillard memimpin partainya dalam kemenangan pada Pemilu 2010. Setelah
kemenangan Gillard, ia mulai mempromosikan beberapa kebijakan-kebijakannya
seperti UU Pekerjaaan yang lebih baik dan penambahan dana-dana untuk sekolah
publik. Meskipun ada prestasi yang dihasilkan Gillard, ia jatuh ke dalam titik
di mana ia tidak populer dan menyebabkan jatuhnya elektabilitas ALP dalam
menghadapi pemilu di bulan September
2013 mendatang. Setelah berkali-kali selamat dari tantangan kepemimpinan
sebelumnya, Gillard akhirnya dikalahkan dalam tantangan kepemimpinan di bulan
Juni 2013 oleh Kevin Rudd yang
merebut posisi Gillard dengan cara yang sama dilakukan Gillard pada 2010 lalu.
Gillard mengakhiri kariernya sebagai Perdana Menteri pada 2013 dan mengumumkan
bahwa ia pensiun permanen dari politik.
Kehidupan awal
Gillard lahir di Wales, Inggris
pada tahun 1961. Ia dan keluarganya pindah ke Adelaide, Australia
setelah Gillard diagnosa terkena bronkopneumonia. Karena imigrasi
ini, keluarga Gillard memiliki kewarganegaraan ganda sampai Julia Gillard sendiri meninggalkan
kewarganegaraan Inggrisnya.
Di Australia, Gillard bersekolah
di Unley College hingga ia mendaftar kuliah di University of
Adelaide. Ia pindah lagi ke University of
Melbourne pada tahun 1986. Setelah lulus, Gillard bekerja
sebagai pengacara hingga ia mengundurkan diri pada tahun 1998 untuk mengejar
karier politik.
Karier plitik (1998-2010)
Selama kuliahnya, ia berkenalan dengan seorang putri
salah satu menteri di Partai Buruh
(ALP) dan mulai aktif di partai itu hingga tahun-tahun dewasanya. Pada tahun
1998, ia terpilih mewakili Lalor untuk menjadi
Anggota Parlemen Australia.
Selama menjadi MP backbencher,Gillard dikenal ulet dan memiliki bakat
tersendiri, membuat ia dipromosikan bergabung ke kabinet bayangan oposisi
melawan Partai Liberal Australia
yang berkuasa saat itu. Gillard memulai kariernya di kabinet bayangan pada
tahun 2001 dan dipercaya untuk beberapa urusan.
Pada tahun 2003, Gillard diangkat sebagai Shadow
Menteri Kesehatan. Ia melawan Menteri Kesehatan Tony Abbott,
yang juga akan menjadi lawannya dalam pemilihan umum selaam Gillard menjadi PM,
membuat namanya menjadi terkenal karena perdebatan keduanya selalu membuat nama
Gillard menjadi sorotan nasional. Pada tahun 2004, ada rumor bahwa Gillard akan
mencalonkan diri sebagai Wakil Pemimpin ALP namun ia tidak maju. Gillard selalu
diisukan akan menjadi Pemimpin ALP masa depan namun ia tidak pernah mencalonkan
diri saat itu.
Mark Latham mengundurkan diri
pada tahun 2006 dan digantikan oleh Kevin Rudd.
Gillard mendukung Rudd untuk menjadi Pemimpin ALP dan akhirnya setelah
kemenangan Rudd, Gillard diangkat sebagai Wakil Pemimpin ALP. Setelah Rudd
memenangkan pemilu dan menjadi Perdana Menteri Australia, Rudd mempromosikan
Gillard ke posisi kabinet. Rudd mempercayakan Gillard sebagai Wakil Perdana
Menteri, Menteri Pendidikan,
Menteri Inklusi Sosial, dan Menteri Tenaga Kerja.
Perdana Menteri (2010-2013)
Pada tahun 2010, Rudd tidak populer di partainya untuk
memenangkan pemilihan umum berikutnya meskipun popularitas Rudd masih terbilang
aman saat itu untuk memenangkan pemilu 2010. Bagaimanapun para anggota partai
merasa Rudd tidak akan menang terutama karena Rudd yang dikenal sombong dan
tidak mau berdiskusi dengan kolega partainya dalam pengambilan keputusan.
Gillard akhirnya keluar dan memutuskan melawan Rudd dalam tantangan
kepemimpinan. Rudd dikalahkan dan akhirnya Gillard menjabat sebagai Perdana Menteri Australia sekaligus Pemimpin
ALP. Tantangan Gillard adalah memenangkan ALP dalam pemilihan umum mendatang.
Gillard menolak tinggal di kediaman resmi Perdana Menteri hingga ia terpilih
pada tahun 2010. Dalam pemilu, Gillard berhasil menang tipis terhadap oposisi
Partai Liberal dan berhasil mempertahankan kursi Perdana Menteri. Meskipun
demikian, partainya tidak memenangkan suara mayoritas di parlemen namun
posisinya terselamatkan karena berhasil membentuk pemerintahan minoritas yang
didukung oleh anggota parlemen independen.
Dalam ekonomi sendiri, Gillard berhasil mempertahankan
anggaran Australia
untuk tetap berada di surplus dengan memotong belanja pertahanan dan bantuan
asing. Janji Gillard dalam mensurpluskan anggaran baru terwujudkan pada tahun
keuangan 2012-2013 meskipun pada bulan Desember 2012, Bendahara Wayne Swan mengumumkan bahwa
pemerintah tidak akan mengejar surplus lagi karena memperhatikan situasi
ekonomi global. Selain ekonomi, Gillard juga menghadapi masalah pencari suaka
atau "manusia perahu". Gillard mengembalikan ide di mana John Howard
mengatasi hal ini dengan memindahkan para pencari suaka ke Nauru atau Papua Nugini.
RUU ini disahkan kembali dengan dukungan oleh oposisi pada bulan Agustus 2012.
Di luar negeri, Gillard mendukung Amerika
Serikat dan meyakinkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama,
bahwa Australia akan tetap mempertahankan dukungan pasukannya di Afghanistan
dengan alasan untuk membantu mempertahankan tempat yang aman dari teroris di
sana. Gillard juga mempertahankan hubungan dekat dengan beberapa negara
tetangga di Asia seperti Malaysia,Indonesia
dan negara lainnya.
Kejatuhan
Pada bulan Febuari 2012, Menteri Luar Negeri sekaligus
mantan Perdana Menteri Kevin Rudd
menyatakan akan menantang Gillard dalam kepemimpinan partai. Gillard
bagaimanapun tidak menyangka hal ini namun posisinya masih sangat kuat. Gillard
menang telak dari Rudd dan setelah kemenangannya, Gillard memecat Rudd dari
posisi kabinet, mengakhiri karier politik Rudd di lingkaran kekuasaan. Gillard
bagaimanapun mengalami masalah lagi ketika pada bulan Maret 2013 ketika Simon Crean, seorang menteri
senior di kabinet Rudd dan Gillard menyerukan tantangan kepemimpinan bagi
Gillard. Crean menyatakan dukungannya dan memaksa Kevin Rudd untuk menantang
Gillard karena merasa Gillard tidak akan mampu memenangkan pemilu September
2013 mendatang namun Rudd menolak untuk maju. Pemilihan tetap diadakan dan
Gillard menang tanpa lawan. Sebagai hasilnya, Gillard memecat Crean dan
sejumlah anggota kabinet pendukung Rudd lainnya. Aman di posisinya selama
beberapa bulan, Gillard menghadapi tantangan kepemimpina untuk ketiga kalinya
pada bulan Juni 2013. Rudd yang sebelumnya menyatakan tidak akan maju lagi
dalam pemilihan kepemimpinan ALP, merusak janjinya dan memutuskan untuk maju
lagi melawan Gillard. Gillard menantang Rudd untuk "pensiun permanen"
dari politik apabila salah satu dari mereka kalah, Rudd menerima tantangan ini.
Rudd akhirnya memenangkan pemilihan kepemimpinan dengan meraih 57 suara
sementara Gillard 45. Setelah kekalahannya, Gillard mengumumkan bahwa ia akan
mengundurkan diri dari posisi Perdana Menteri Australia untuk memberikan
kesempatan pada Kevin Rudd
untuk membentuk pemerintahan yang baru. Gillard menyerahkan pengunduran dirinya
ke Gubernur Jenderal Australia,Quentin Bryce
dan Bryce mengundang Rudd untuk dilantik keesokan harinya pada 27 Juni 2013,
mengakhiri masa kepemimpinan Gillard di Australia.
Setelah kekalahannya, Gillard mengumumkan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri
lagi sebagai Anggota Parlemen untuk Lalor
dan mengumumkan niatnya pensiun politik setelah pemilu mendatang.
Kehidupan Pribadi
Gillard saat ini memiliki hubungan dengan Tim Mathieson dengan siapa ia
telah berhubungan sejak 2006. Gillard tidak pernah menikah dan tidak memiliki
anak. Pada tahun 2010, Gillard juga mengakui bahwa ia adalah seorang Ateis dan menyatakan bahwa
ia tidak akan memaksa orang untuk mengikuti kepercayaannya dan tidak akan
menggunakan agama sebagai pencitraan politiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar