Senin, 15 September 2014

Revolusi Dunia : Revolusi Iran

Revolusi Iran (1978-1979)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN-BHRwX0LWBpzvFNSvnwMsXCMS-7Qe5cMSaJlCff1jFO0Zjz_CIFRDYIXdOC7dO9wtH7hLjfXD2AyxhSUVOZHoa-nUayfUgxkXlAZgK9k7w55_C36SVeSnUK_YQuouvCSUYndnUqQ/s1600/Iranian-Revolution.jpg

Iran, menjadi perhatian internasional dalam beberapa tahun terakhir, juga di tahun 70-an. 
Selama 60an dan 70an, Iran diperintah oleh Shah Mohammad Reza Pahlevi. Shah (atau 'raja') memulai serangkaian reformasidi awal 60-an (ironisnya disebut Revolusi Putih) yang sangat membatasi otoritas keagamaan tradisional dan pengaruh di negara ini. kecenderungan Shah lebih sekuler, Amerika Serikat memberikan dukungan keuangan kepada rezim (mempromosikan stabilitas regional dan masalah keamanan lainnya). Sayangnya, untuk Shah, reformasi pemerintahannya tidak berjalan dengan baik saat menghadapi ulama Iran atau sebagian besar rakyat di negeri ini.

Dari ketidakpuasan ini datang Ayahtollah, Ruhullah Khomeini.Ayahtollah (harfiah berarti"karunia Allah", dan merupakan istilah untuk seorang sarjana agama) tahun 1963 mulai melakukan pembangkangan terhadap pemerintah Shah. Ia khususnya mengecam pengaruh Barat dan khususnya Amerika dalam urusan Iran. Meskipun Ayahtollah diasingkan, ia terus menabur benih-benih revolusi dari Irak dan kemudian Perancis. 



Itu semua memuncak pada tahun 1978 sebagai demonstrasi (dilakukan sekitar 20.000 orang)yang ditembaki oleh pasukan keamanan pemerintah. Ini adalah hari yang dikenal sebagai Black Friday. Ratusan mahasiswa tewas dan ribuan lainnya terluka. Dalam beberapa bulan, demonstran menjalar sebagai kerusuhan di seluruh negeri, menyerang setiap simbol yang disebut "dekadensi" Barat (toko minuman keras, bank, lembaga pemerintah, dll). 

Akhirnya, tentara yang tidak puas memberontak dan menyerang petugas penjaga Imperial Shah. Ini adalah lonceng kematian Shah dan pada tahun 1979 ia melarikan diri negara itu, meninggalkan Ayatollah Khomeini dan rencananya untuk mendirikan negara Islam. Tak lama setelah ini kedutaan AS di Iran diambil alih oleh militan (karena AS mendukung Shah) dan personel kedutaan dijadikan sebagai sandera.Sisanya - tentu saja - adalah sejarah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar