The White House: Sejarah & Fakta tentang Gedung Putih
Gedung
Putih (White House) adalah tempat kerja dan kediaman resmi presiden Amerika
Serikat.
Bangunan
ini terbuat dari batu Aquia, dicat putih, dan dibangun dengan gaya arsitektur
Georgia akhir.
Pembangunan
dimulai pada tahun 1792 dan selesai pada tahun 1800.
Sejarah dan Fakta Gedung Putih
Sejarah
Gedung Putih bermula ketika Presiden George Washington menandatangani
Undang-undang Kongres pada bulan Desember tahun 1790, yang menyatakan bahwa
area pemerintahan federal akan terletak di distrik yang tidak ‘melebihi sepuluh
mil di tepi Sungai Potomac ‘.
Presiden
George Washington bersama dengan Pierre L’Enfant, seorang perencana kota,
memutuskan langsung di lokasi mana tepatnya kediaman presiden akan dibangun.
Lokasi
tersebut kini dikenal sebagai 1600 Pennsylvania Avenue.
Setelah
lokasi ditetapkan, selanjutnya digelar sayembara untuk menentukan desain
kediaman presiden yang hendak dibangun.
Sembilan
rencana diajukan. Akhirnya rancangan yang dibuat oleh James Hoban, seorang
arsitek kelahiran Irlandia yang terpilih.
Meskipun
pembangunan Gedung Putih diawasi oleh Presiden Washington, dia tidak pernah
tinggal di dalamnya.
John
Adams merupakan presiden pertama yang menghuni Gedung Putih bersama dengan
istrinya, Abigail, pada saat pembangunan hampir selesai.
Sejak
saat itu, setiap presiden Amerika Serikat tinggal di Gedung Putih dan
masing-masing dari mereka telah membuat penambahan atau perubahan.
Gedung
Putih pernah dibakar oleh Inggris pada tahun 1814. Dinding eksterior dicat
putih untuk pertama kalinya setelah rekonstruksi pasca kebakaran.
Pada
tahun 1990, atau 176 tahun setelah kebakaran, bekas api masih terlihat ketika
dinding direstorasi.
Kebakaran
lain terjadi pada tahun 1929 di West Wing, selama masa presiden Herbert Hoover.
Kecuali
lantai tiga, sebagian besar interior direnovasi selama masa jabatan Presiden
Harry S. Truman.
Keluarga
Truman memilih tinggal di Blair House, tepat di seberang Pennsylvania Avenue,
saat renovasi sedang dilakukan.
Meskipun
dilakukan renovasi, dinding batu pada bagian eksterior dipertahankan sama
seperti saat pertama gedung dibangun.
Gedung
Putih atau White House pernah memiliki nama berbeda seperti ‘Executive
Mansion’, ‘President’s House’, dan ‘Presiden’s Palace’.
Nama
White House diberikan oleh Presiden Theodore Roosevelt pada tahun 1901.
Upacara
pelantikan presiden pertama kali dilakukan pada tahun 1805 saat masa jabatan
Thomas Jefferson.
Presiden
Jefferson juga mulai membuka Gedung Putih untuk umum yang diteruskan hingga
saat ini kecuali pada masa perang.
Jefferson
juga mengadakan resepsi dengan mengundang tamu yang diadakan pada tahun baru
dan hari kemerdekaan Amerika.
Bahkan,
pada tahun 1829, Presiden Andrew Jackson terpaksa mengungsi ke hotel setelah
kerumunan yang berjumlah 20 ribu orang membanjiri Gedung Putih untuk menghadiri
pelantikannya.
Gedung
Putih memiliki 132 kamar dan terdiri dari enam lantai yang berfungsi sebagai
tempat tinggal dan tempat kerja bagi penghuni atau tamu yang berkunjung.
Luas
lantai yang terdiri dari enam lantai mencakup sekitar 55.000 kaki persegi.
Dibutuhkan sekitar 570 galon cat untuk menutupi permukaan eksterior seluruh
bangunan.
Selain
ratusan tamu formal dan selebritis yang berkunjung, Gedung Putih juga tercatat
dikunjungi wisatawan hingga 6000 orang setiap harinya.
Terdapat
5 koki yang bekerja penuh waktu untuk melayani kebutuhan makanan para tamu dan
penghuni Gedung Putih.
Gedung
Putih dilengkapi dengan lapangan tenis dalam ruangan, lintasan lari, kolam
renang, jalur bowling, ruang biliar, dan bioskop.
Saat
ini, Gedung Putih bukan hanya merupakan kediaman resmi presiden melainkan sudah
mirip dengan museum karena menyimpan berbagai karya seni dan benda bersejarah
yang menjadi saksi perjalan panjang bangsa Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar